SUHU & KALOR



Perhatikan Gambar di Bawah Ini !




Gambar. Termometer Makanan Digital

Sumber: http://www.solucoesindustriais.com.br

 

Alat pengukur suhu makanan dan minuman merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui derajat panas pada makanan atau minuman yang diolahnya. Tidak hanya pada bidang klinis saja yang memanfaatkan suhu, pada bidang kuliner pun juga penting keberadaan suhu. Mengingat beberapa jenis makanan tertentu harus mencapai puncak normalnya, agar mendapatkan cita rasa yang enak dan lezat salah satunya adalah daging. Daging steak sapi contohnya, dalam pengolahan sebuah restoran menggunakan standar panas 145 derajat. Dengan demikian daging akan terasa empuk, nikmat dan tidak gosong jika dibuat steak. Bagaimanakan mengukur suhu dengan tepat?

 

Dari penjelasan di atas mempelajari konsep suhu sangatlah penting untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


SUHU

Konsep suhu (temperatur) berasal dari ide kualitatif tentang “panas” dan “dingin” yang didasarkan atas indera perasa. Suatu benda yang rasanya panas pada umumnya memiliki suhu yang lebih tinggi daripada benda yang dingin. Jadi, suhu merupakan suatu besaran yang menunjukkan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.

Dapatkah Anda menentukan suhu benda hanya dengan sentuhan  atau perasaan?

 Ketika Anda menyentuh dua zat cair dengan tangan, misalnya gelas yang berisi air hangat dan gelas yang berisi campuran air dan es, berdasarkan perasaan Anda dapat menentukan benda yang suhunya lebih tinggi. Benda yang lebih panas dikatakan suhunya lebih tinggi. Bandingkan suhu air yang mendidih dengan suhu air es. Bagaimanakah Anda mendeskripsikan suhu keduanya? Akan tetapi Anda tidak dapat menentukan suhu benda dengan tepat hanya dengan sentuhan atau perasaan saja. Alat ukur suhu yang tepat adalah termometer.

Benda yang lebih dingin dikatakan suhunya lebih rendah. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

 Jadi, Suhu (temperatur) adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Alat pengukur suhu adalah termometer. Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit, dan Reamur.


KALOR

Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda dengan suhu tinggi ke benda dengan suhu lebih rendah. Kalor merupakan suatu kuantitas panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas sedangkan satuan kalor adalah joule.

Perhatikan gambar berikut !


                                            Gambar. Memasak Menggunaka Api (flambe)

 Proses memasak makanan menggunakan panas, api sebagai sumber energi panas atau kalor. Teknik flambe (Gambar )merupakan teknik memasak dengan api. Saat pengolahan makanan, panas dipindahkan dari alat pemanas ke peralatan masak dan makanan juga kontak langsung dengan api sehingga makanan masak. Apakah fungsi dari panas pada pengolahan makanan? Bagaimanakah pengaruh panas terhadap benda?

 

Mari Kita pelajari lakukan kegiatan belajar 2 agar dapat menjawab pertanyaan di atas!

Kalor dapat merubah Suhu Benda

Perhatikan Gambar berikut!

Ketika air panas dicampur dengan air dingin setelah terjadi keseimbangan termal menjadi air hangat. Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat air panas dicampur dengan air dingin maka air panas melepaskan kalor sehingga suhunya turun dan air dingin menyerap kalor sehingga suhunya naik.

 Kalor yang dilepaskan oleh zat yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh zat yang bersuhu lebih rendah. Artinya, zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor dan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor. 

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujudnya. 



Mari kita tinjau suatu benda dalam keadaan padat akan berubah menjadi fase gas

Perhatikan gambar di bawah ini !


Pada awalnya suhu es dinaikkan sampai mencapai suhu leburnya (0oC) dengan menambahkan sejumlah panas Q1 , setelah mencapai titik lebur terus ditambah panas Q2 sehingga benda melebur seluruhnya pada suhu 0oC. Setelah benda berubah wujud menjadi cair kemudian suhunya dinaikkan hingga 100oC dengan menambah panas sejumlah Q3. Pada kondisi ini ditambah panas sejumlah Q4 sehingga benda berubah menjadi uap pada suhu 100oC. setelah kondisi uap tercapai, suhu terus dinaikkan dengan menambah panas sejumlah Q5, dari keseluruhan proses tersebut dapat diketahui jumlah panas yang diperlukan selama proses perubahan ujud/fase berlangsung.


Saat pengolahan makanan, digunakan panas dan panas dipindahkan dari alat pemanas ke peralatan masak lalu kontak dengan makanan sehingga makanan masak (berubah tekstur dan bentuk).  Fungsi dari panas yang digunakan antara lain:

a.    Meningkatkan nilai cerna

b.    Mematikan mikroorganisme pathogen

c.    Meningkatkan rasa dan aroma (flavor) masakan

d.    Menghentikan enzim yang tidak dikehendaki

e.    Meningkatkan daya tahan makanan (jika dilakukan proses pengawetan)




TRY OUT Materi Suhu dan Kalor klik link berikut

https://forms.gle/AWDkGHE4gtMn3XEw9





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Mekanik Bahan

Sistem Koloid